
Technologue.id, Jakarta – Alibaba meluncurkan Qwen3, generasi terbaru dari seri large language model (LLM) open-source miliknya, yang menetapkan standar baru dalam inovasi kecerdasan buatan atau AI.
Seri Qwen3 terdiri atas enam dense model dan dua model Mixture-of-Experts (MoE), yang memberikan fleksibilitas bagi para developer mengaplikasikan generasi berikutnya di berbagai perangkat seperti ponsel, kacamata pintar, kendaraan otonom, hingga robotika serta perangkat lainnya.
Seluruh model Qwen3, termasuk dense model (dengan parameter 0.6B, 1.7B, 4B, 8B, 14B, dan 32B) serta model MoE (30B dengan 3B aktif, dan 235B dengan 22B aktif), kini telah dirilis secara open-source dan tersedia secara global.
Qwen3 menjadi debut Alibaba dalam hybrid reasoning, menggabungkan mode berpikir dan non-berpikir—yang memungkinkan penalaran kompleks seperti matematika dan pengkodean, serta respons cepat untuk tugas-tugas umum.
Bagi para developer yang mengakses Qwen3 melalui API, model ini menawarkan kontrol yang terperinci terhadap durasi berpikir (hingga 38.000 token). Selain itu, model MoE Qwen3-235B-A22B mampu mengurangi biaya penerapan secara signifikan dibandingkan dengan model mutakhir lainnya, sekaligus memperkuat komitmen Alibaba terhadap pengembangan AI berkinerja tinggi yang tetap mudah diakses.
Qwen3 dilatih dengan dataset masif berisi 36 triliun token, atau dua kali lipat dari pendahulunya Qwen2.5. Tak ayal, teknologi terbaru ini menghadirkan kemajuan signifikan dalam penalaran, pemahaman instruksi, penggunaan alat atau aplikasi, dan tugas multibahasa.
Selain itu, Qwen3 telah mendukung 119 bahasa dan dialek, dengan mengikuti instruksi multibahasa.
Model Qwen3 kini tersedia secara gratis untuk diunduh melalui Hugging Face, GitHub, dan ModelScope, serta dapat diakses langsung melalui chat.qwen.ai. Akses API akan segera tersedia melalui platform pengembangan model AI Alibaba, Model Studio. Qwen3 juga menjadi teknologi inti di balik Quark, aplikasi asisten super AI unggulan Alibaba.