Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bitcoin Menari di Atas US$100 Ribu, Investor Bersiap Sambut Keputusan The Fed
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Bitcoin kembali unjuk gigi. Awal pekan ini, harga BTC sempat menyentuh US$108.000, salah satu level tertingginya sepanjang tahun 2025. Dorongan harga ini dipicu oleh meredanya tensi geopolitik Timur Tengah, usai laporan yang menyebut Iran membuka ruang negosiasi dengan AS dan Israel.

Tak hanya itu, kondisi pasar saham AS yang mulai pulih turut menjadi faktor pendorong. BTC pun naik 1,72% dalam 24 jam terakhir per Selasa (17/6/2025), dan saat ini diperdagangkan di kisaran US$107.250. Meski volatilitas tetap tinggi, Bitcoin terlihat masih cukup nyaman di atas level psikologis US$100.000.

"Bitcoin masih bertahan solid di atas level psikologis US$100.000. Ini menandakan minat beli jangka menengah dari institusi tetap kuat, bahkan di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian makro,” kata Panji Yudha, Financial Expert Ajaib, menanggapi pergerakan ini.

Minat dari investor institusi memang tidak main-main. Data dari SoSoValue mencatat arus masuk ke ETF spot Bitcoin mencapai total US$1,07 miliar hanya dalam empat hari perdagangan, dari 9 hingga 12 Juni 2025. Angka ini jadi sinyal akumulasi yang konsisten dan berkelanjutan.

Secara rinci, inflow terjadi secara bertahap: US$386 juta pada 9 Juni, disusul US$431 juta, US$164 juta, dan terakhir US$86 juta pada 12 Juni. Di saat bersamaan, MicroStrategy kembali bikin gebrakan dengan membeli 10.100 BTC senilai US$1,05 miliar, mengangkat total kepemilikan mereka ke 592.100 BTC. Tak mau kalah, Metaplanet dari Jepang sudah tembus 10.000 BTC, dan Trump Media pun mulai menjajaki peluncuran ETF berbasis Bitcoin dan Ethereum.

Namun semua euforia ini kini harus diuji oleh satu hal: keputusan suku bunga The Fed yang akan diumumkan pada 19 Juni 2025 pukul 01.00 WIB. Pasar memperkirakan peluang lebih dari 99% bahwa suku bunga tetap di 4,25%–4,50%, tapi narasi dovish dari Jerome Powell berpotensi memantik reli baru di pasar kripto.

“The Fed telah menunda pemangkasan suku bunga dalam beberapa pertemuan terakhir, tapi adanya kemungkinan pemotongan 25 bps pada September 2025. Di tengah ketidakpastian ini, Bitcoin semakin dipandang sebagai alternatif lindung nilai terhadap tekanan makro,” ujar Panji.

Tiga indikator makro pekan ini jadi perhatian: penjualan ritel AS yang diprediksi turun 0,6%, klaim pengangguran awal yang diperkirakan naik ke 250.000, dan tentu saja keputusan FOMC. Jika semuanya mengarah ke pelonggaran, pasar aset berisiko termasuk kripto bisa kembali bergairah.

Secara teknikal, Bitcoin sedang menapaki titik penting. Breakout meyakinkan di atas US$110.000 dapat membuka jalan menuju all-time high baru di kisaran US$115.000. Tapi jika gagal, potensi aksi ambil untung bisa menyeret harga ke zona support di US$106.000.

“Jika BTC mampu mengkonfirmasi US$110.000 sebagai level support baru, ini bisa menjadi pijakan untuk reli berikutnya menuju rekor tertinggi baru,” tutup Panji.

Untuk sekarang, investor kripto sebaiknya pasang sabuk pengaman. Bitcoin sedang melaju kencang, tapi jalan menuju puncak bisa penuh tikungan—dan semuanya bergantung pada nada yang dimainkan oleh The Fed.

SHARE:

Dari Avatar ke AI Mandiri, Nirmala dan Ambisi Indonesia di Dunia Metahuman

GoTo Rombak Pucuk Kepemimpinan, Saham Buyback USD 200 Juta Disetujui Pemegang Saham