Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Indosat Masuk Fortune, Bukti AI Bikin Kerja Lebih Bahagia?
SHARE:

Di tengah hiruk-pikuk transformasi digital yang kerap membuat karyawan merasa seperti roda pengganti, sebuah perusahaan telekomunikasi Indonesia justru membuktikan sebaliknya. Indosat Ooredoo Hutchison baru saja mengukir prestasi gemilang dengan masuk dalam daftar 2025 Fortune Best Companies to Work For Southeast Asia. Bukan sekadar plakat atau piala, penghargaan bergengsi ini menempatkan Indosat sebagai satu-satunya operator seluler tanah air yang diakui dunia karena kualitas lingkungan kerjanya. Lantas, apa rahasianya? Ternyata, kunci utamanya justru terletak pada teknologi yang sering dicurigai akan menggantikan manusia: kecerdasan artifisial atau AI.

Pencapaian ini bukanlah sebuah kebetulan atau hasil dari kampanye kilat. Ia adalah puncak dari perjalanan panjang Indosat dalam membangun fondasi sebagai AI-native telco, sebuah visi yang secara konsisten dijalankan. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan tak hanya berfokus pada infrastruktur jaringan fisik, tetapi juga pada infrastruktur manusia dan proses yang didorong oleh kecerdasan. Transformasi ini lahir dari sebuah keyakinan: untuk melayani lebih dari 100 juta pelanggan di era digital, perusahaan membutuhkan karyawan yang produktif, terampil, dan—yang tak kalah penting—bahagia.

Penghargaan dari Fortune menjadi validasi bahwa strategi tersebut berjalan di jalur yang tepat. Ini adalah cerita tentang bagaimana AI, yang sering digambarkan sebagai ancaman, justru dimanfaatkan untuk memberdayakan manusia, menyederhanakan beban administratif, dan membuka jalan bagi pengembangan karir yang lebih personal. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana Indosat membangun ekosistem kerja yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga manusiawi.

AI Bukan Pengganti, Tapi Asisten Cerdas untuk Setiap Karyawan

Bayangkan Anda adalah seorang staf sales yang harus melacak stok perangkat atau tim HR yang kewalahan menjawab pertanyaan serupa dari ratusan karyawan setiap hari. Tugas-tugas repetitif dan administratif seperti inilah yang kerap menggerus energi dan waktu berharga. Indosat menjawab tantangan ini dengan integrasi AI yang masif dan terarah. Penerapannya bukan untuk menciptakan mesin tanpa manusia, melainkan untuk membebaskan karyawan dari pekerjaan rutin sehingga mereka dapat fokus pada hal-hal yang membutuhkan kreativitas, strategi, dan sentuhan manusia.

Salah satu bintangnya adalah ASTRID, asisten virtual HR yang menjadi mitra kerja baru bagi seluruh karyawan. ASTRID hadir untuk menangani permintaan administratif yang memerlukan respons cepat dan konsisten, seperti pengajuan cuti, informasi benefit, atau prosedur tertentu. Kehadirannya mempercepat proses yang sebelumnya mungkin memakan waktu berhari-hari menjadi hitungan menit. Langkah ini kemudian diperkuat dengan pelatihan AI berskala perusahaan, memastikan setiap orang, dari level staf hingga manajemen, siap berkolaborasi dengan teknologi baru. Seperti yang diungkapkan dalam visi perusahaan untuk fokus pada masa depan berbasis AI, komitmen ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun budaya adaptif dan inovatif.

Ilustrasi lingkungan kerja modern dengan kolaborasi manusia dan teknologi AI di Indosat

Pemanfaatan AI bahkan merambah ke hal-hal yang lebih taktis. Mulai dari sistem efisiensi energi di gedung perkantoran, manajemen stok yang presisi bagi tim penjualan, hingga yang paling personal: sistem rekomendasi karir. AI dianalisis untuk memahami minat, kompetensi, dan jalur perkembangan setiap individu, lalu menawarkan pelatihan atau posisi internal yang sesuai. Pendekatan ini mengubah narasi dari "karyawan harus mengejar karir" menjadi "perusahaan yang aktif membuka jalan karir bagi karyawan".

Dari Internal ke Ekosistem: Kontribusi AI untuk Indonesia

Transformasi yang dilakukan Indosat ternyata tidak berhenti di tembok kantor. Semangat untuk memberdayakan melalui AI meluas ke kontribusi yang lebih luas bagi ekosistem digital nasional. Indosat mengambil peran pionir dengan membentuk Indonesia AI Center of Excellence. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kompetensi AI di tingkat nasional, menyediakan wadah bagi pengembang, akademisi, dan pelaku industri untuk berkolaborasi.

Langkah lebih konkret lagi adalah peluncuran Sahabat AI, model bahasa besar (large language model) open source yang dikhususkan untuk bahasa Indonesia. Dengan membuat teknologi canggih ini dapat diakses oleh masyarakat luas, Indosat secara aktif mendorong perkembangan ekosistem AI lokal. Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang visioner, di mana kemajuan internal didistribusikan untuk memajukan bersama. Bahkan, dalam event-event besar seperti perayaan hari nasional, komitmen pada layanan dan inovasi tetap menjadi prioritas, sebagaimana terlihat dalam persiapan mereka untuk menyambut Hari Kemerdekaan.

Di sisi lain, AI juga dimanfaatkan untuk melindungi. Teknologi AI Anti-Spam dan Anti-Scam yang diimplementasikan Indosat berperan sebagai tameng cerdas bagi jutaan pelanggannya. Dalam dunia yang semakin rentan terhadap ancaman siber yang kompleks, solusi ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya untuk efisiensi bisnis, tetapi juga untuk membangun kepercayaan dan keamanan pengguna. Komitmen terhadap keandalan layanan ini juga tercermin dalam upaya mereka menjaga stabilitas jaringan selama momen-momen penting seperti masa liburan Lebaran.

Budaya Inklusif dan Kesejahteraan: Fondasi yang Tak Tergantikan oleh Teknologi

Fortune tidak hanya menilai seberapa canggih teknologi sebuah perusahaan. Yang lebih penting adalah bagaimana budaya dan kesejahteraan karyawan dibangun. Di sinilah Indosat menunjukkan bahwa transformasi digital harus berjalan beriringan dengan transformasi manusia. Perusahaan secara serius membangun lingkungan kerja inklusif yang menempatkan setiap individu sebagai aset berharga.

Salah satu fokus utama adalah peningkatan partisipasi dan kepemimpinan perempuan. Dengan kesadaran bahwa angka partisipasi perempuan di dunia kerja nasional masih sekitar 54%, Indosat secara proaktif menargetkan lebih banyak pemimpin perempuan dan memperkuat program pengembangan karir yang mendukung mereka. Komitmen terhadap kesejahteraan juga sangat nyata. Karyawan mendapatkan akses ke klinik internal, layanan psikolog, dan program kesehatan mental yang komprehensif. Fasilitas ini dilengkapi dengan komunitas hobi dan olahraga, yang tidak hanya menyehatkan fisik tetapi juga memperkuat ikatan sosial antar kolega.

Dukungan finansial pun tidak setengah-setengah, melalui kompensasi yang kompetitif, insentif kinerja, serta bantuan untuk berbagai kebutuhan hidup. Untuk pengembangan diri, tersedia lebih dari 400 pelatihan setiap tahun ditambah akses terhadap 25.000 kursus online. Program apresiasi internal yang kuat memastikan setiap kontribusi, besar atau kecil, mendapatkan pengakuan yang layak. Semua ini adalah investasi pada aset terbesar perusahaan: manusia.

Kinerja Bisnis yang Membuktikan: Karyawan Bahagia, Perusahaan Untung

Vikram Sinha, President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, dengan tegas menyatakan bahwa membangun talenta AI-native adalah investasi penting. "Persiapan masa depan perusahaan harus berjalan seiring dengan persiapan masa depan karyawan," ujarnya. Menurutnya, peningkatan kemampuan AI membuka peluang karir baru dan memperkuat relevansi karyawan di era kolaborasi manusia-mesin. Hal ini pada akhirnya membantu karyawan bekerja lebih cepat dan membuka jalan menuju karir yang lebih luas.

Pernyataan Vikram bukanlah sekadar retorika. Data kinerja kuartal ketiga 2025 berbicara lebih keras. Indosat mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 3,8 persen dengan laba bersih yang melonjak 29,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Angka-angka ini memperlihatkan hubungan simbiosis mutualisme yang erat antara kesejahteraan karyawan dan performa bisnis. Ketika karyawan merasa didukung, diberdayakan oleh teknologi, dan dihargai, produktivitas dan inovasi akan mengikuti, yang pada akhirnya bermuara pada hasil finansial yang sehat.

Vikram menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memprioritaskan kesejahteraan tenaga kerja, karena kemajuan hanya dapat dicapai melalui kolaborasi dengan mereka. Optimisme ini tidak hanya untuk kemajuan korporat, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat Indonesia secara lebih luas. Prestasi masuk dalam daftar Fortune Best Companies to Work For bukanlah titik akhir, melainkan sebuah penanda bahwa jalan yang ditempuh Indosat—jalan yang menempatkan manusia di pusat transformasi digital—adalah jalan yang tepat. Di era di banyak perusahaan berlomba mengotomasi segalanya, Indosat justru mengajarkan satu pelajaran berharga: teknologi terbaik adalah teknologi yang membuat manusia lebih manusiawi, lebih kreatif, dan tentu saja, lebih bahagia.

SHARE:

Toshiba Siapkan Hard Disk 55TB, Data Center Bakal Punya "Gudang" Baru

iQOO Hadirkan Lini Produk Komplit Sepanjang 2025