
Technologue.id, Jakarta – Di tengah konflik antara Iran dan Israel, ada serangan lain yang luput dari perhatian. Beberapa lembaga besar milik Kementerian Pertahanan Israel telah diretas.
File-file rahasia seperti peta militer dan sistem sensitif bocor ke publik. Berikut semua detail dan sampel bocorannya, sebagaimana diunggah oleh akun Ben (@Ben3atha) di platform X.
Menurut penuturan Ben, ada sekelompok peretas (hacktivist) pro-Palestina yang berbasis di Iran yang menamakan diri mereka sebagai "Handala Hack." Mereka dikenal karena melakukan serangan siber terhadap target-target di Israel, terutama institusi pemerintah, militer, dan infrastruktur penting.
Handala pernah membocorkan foto tokoh penting seperti Benny Gantz dan Ehud Barak. Serangan terakhir mereka sebelumnya adalah pada Februari lalu ke institusi kepolisian Israel. Tapi kali ini mereka muncul lagi setelah menghilang beberapa bulan.
Dengan video berdurasi 2 menit, mereka memperkenalkan logo baru dan mengklaim telah melakukan 3 operasi peretasan besar.
Dalam operasi pertama, mereka meretas dua perusahaan penyedia sistem bahan bakar, yaitu Delekol dan Delek.
Dalam aksinya, mereka memposting video sebuah pesan yakni:
“Sistem bahan bakar kalian sudah terbuka.
Lebih dari 2 Terabyte data bukan milik kalian lagi.
SPBU kalian terancam.
Kalau pintar, ambil langkah sekarang.
Isi bahan bakar segera… sebelum jalanan kosong dan jet kalian lumpuh," demikiran bunyi pernyataan tersebut.
Dilanjutkan dalam serangan operasi kedua, mereka menargetkan YG New Idan Ltd, perusahaan yang disebut sebagai “tangan rahasia” Kementerian Pertahanan Israel.
Bunyi pesan mereka:
“Inilah entitas yang merancang dan membangun basis militer kalian.
Kini semua yang kalian sembunyikan jadi milik kami.
339GB data rahasia sudah kami kuasai.”

Dari gambar yang mereka bagikan, diduga gambar pertama menunjukkan Pressure Vessel (tabung tekanan). Kemungkinan ini bagian dari alat bawah laut seperti ranjau atau torpedo latihan. Kadang juga tabung ini digunakan untuk menyimpan bahan kimia/BBM bawah tanah.

Lebih lanjut, gambar kedua merupakan tampilan server Manager Windows yang digunakan untuk mengatur sistem jaringan skala besar dan canggih. Server ini aktifkan banyak layanan jaringan & administratif, artinya ini bagian dari infrastruktur militer digital tingkat tinggi.
Serangan yang paling penting dalam kondisi perang ini terlihat pada Operasi Ketiga. Yakni peretasan terhadap perusahaan Aerodreams, yang diduga terlibat dalam program drone rahasia, pelatihan pilot elite, dan logistik militer rahasia.
Para hacktivist mengklaim bahwa, “400GB data internal sudah ada di tangan kami, dan sebentar lagi akan dilihat semua orang".
Analisis awal dari bocoran Aerodreams adalah mereka berhasil menyingkap struktur udara dan militer Israel. Salah satu bocoran adalah peta CVFR (Controlled Visual Flight Rules) wilayah udara Israel utara.
Peta ini menunjukkan rute penerbangan sipil dan militer, serta lokasi bandar udara.
Gambar berikutnya adalah peta jalur penerbangan yang mencakup Israel dan wilayah Palestina. Peta ini berisi sejumlah informasi yang sangat vital bagi pergerakan diantaranya rute udara militer dan sipil (garis hijau dan biru), zona larangan terbang, area latihan militer, serta wilayah sipil-militer campuran.
Bahkan tak hanya soal peta saja, hacktivist Handala juga membocorkan identitas diplomat yang menjadi perantara perusahaan dan bekerja untuk Kementerian Luar Negeri Israel dan misi diplomatik di luar negeri.