Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tesla Mad Max Mode Diselidiki NHTSA, FSD Dianggap Langgar Hukum
SHARE:

Bayangkan Anda sedang berkendara santai di jalan raya, tiba-tiba sebuah mobil listrik futuristik melaju dengan agresif, berpindah jalur sesuka hati, dan mungkin bahkan melewati batas kecepatan. Sekarang, bayangkan itu semua dilakukan oleh sistem kemudi otomatis. Inilah realitas yang sedang diselidiki oleh regulator keselamatan jalan raya Amerika Serikat.

National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), badan federal yang bertanggung jawab atas keselamatan kendaraan bermotor di AS, secara resmi meminta informasi dari Tesla mengenai mode "Mad Max" yang baru saja dihidupkan kembali dalam sistem Full Self-Driving (FSD). Permintaan ini datang sebagai bagian dari penyelidikan menyeluruh yang dibuka NHTSA terhadap teknologi FSD Tesla awal bulan ini.

Penyelidikan ini bukan kali pertama NHTSA mengawasi Tesla dengan ketat. Masalah keselamatan pada sistem otonom Tesla telah menjadi perhatian serius regulator, terutama setelah laporan-laporan tentang kendaraan Tesla yang dikendalikan FSD melanggar lampu merah dan berkendara melawan arus lalu lintas. Kini, dengan kembalinya mode Mad Max, kekhawatiran tersebut semakin meningkat.

Mad Max Mode: Agresivitas yang Diprogram

Mode Mad Max bukanlah fitur baru bagi Tesla. Perusahaan yang dipimpin Elon Musk ini pertama kali memperkenalkan mode tersebut pada tahun 2018, sebelum FSD tersedia secara komersial. Namun, Tesla memutuskan untuk menghidupkan kembali mode ini bulan ini, dan dampaknya langsung terasa.

Menurut pernyataan perusahaan, Mad Max mode menawarkan "kecepatan lebih tinggi dan perubahan jalur lebih sering" dibandingkan dengan profil kecepatan "Hurry". Dalam praktiknya, mode ini membuat kendaraan Tesla berperilaku lebih agresif dalam lalu lintas—sifat yang mungkin diinginkan beberapa pengemudi, tetapi berpotensi berbahaya bagi keselamatan jalan raya.

NHTSA menyatakan kepada Reuters: "NHTSA sedang berkomunikasi dengan pabrikan untuk mengumpulkan informasi tambahan." Pernyataan resmi mereka menegaskan bahwa "manusia di belakang kemudi sepenuhnya bertanggung jawab untuk mengemudikan kendaraan dan mematuhi semua hukum keselamatan lalu lintas."

Penyelidikan FSD yang Meluas

Ketika membuka penyelidikan baru terhadap FSD awal bulan ini, NHTSA menyatakan bahwa teknologi tersebut telah "memicu perilaku kendaraan yang melanggar hukum keselamatan lalu lintas." Pernyataan ini bukan tanpa dasar—beberapa kendaraan Tesla dengan FSD aktif dilaporkan telah menerobos lampu merah dan berkendara melawan arus lalu lintas.

Laporan-laporan tentang kendaraan Tesla yang menggunakan mode Mad Max sudah mulai bermunculan. Beberapa pengemudi melaporkan kendaraan Tesla yang menggunakan mode ini melakukan rolling stop (tidak berhenti sempurna) di tanda berhenti dan berkendara melebihi batas kecepatan. Ini memperkuat kekhawatiran NHTSA tentang kemampuan FSD dalam mematuhi peraturan lalu lintas dasar.

Konteks Politik dan Pengurangan Staf NHTSA

Situasi ini menjadi lebih kompleks ketika melihat konteks politik di baliknya. Lebih awal tahun ini, ketika CEO Tesla Elon Musk memimpin Department of Government Efficiency (DOGE)—inisiatif administrasi Trump—dilaporkan terjadi pengurangan staf di NHTSA.

Sebagai bagian dari efisiensi tersebut, DOGE dikabarkan memecat tiga orang yang merupakan bagian dari tim kecil yang bekerja pada keselamatan kendaraan otonom. Pengurangan sumber daya manusia di bidang yang sangat kritis ini menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan NHTSA dalam mengawasi teknologi otonom yang berkembang pesat.

Ironisnya, saat NHTSA membutuhkan lebih banyak ahli untuk menangani kasus kompleks seperti FSD Tesla, justru terjadi pengurangan staf di bidang yang sama. Ini menjadi tantangan tambahan dalam upaya regulator untuk memastikan keselamatan teknologi kendaraan otonom di jalan raya.

Dilema Tanggung Jawab Pengemudi vs Sistem Otonom

Pernyataan NHTSA yang menegaskan bahwa "manusia di belakang kemudi sepenuhnya bertanggung jawab" menyoroti dilema fundamental dalam pengembangan kendaraan otonom. Di satu sisi, Tesla memasarkan FSD sebagai sistem kemudi otomatis yang canggih, tetapi di sisi lain, perusahaan tetap meletakkan tanggung jawab akhir pada pengemudi.

Pendekatan ini menimbulkan pertanyaan penting: Bagaimana mungkin pengemudi diminta untuk sepenuhnya bertanggung jawab atas sistem yang dirancang untuk mengambil alih tugas mengemudi? Apakah wajar mengharapkan pengemudi untuk terus-menerus mengawasi sistem yang diklaim mampu mengemudi sendiri?

Kasus kecelakaan Tesla yang merenggut nyawa sebelumnya menunjukkan betapa kompleksnya masalah tanggung jawab ini. Ketika sistem otonom gagal, siapa yang seharusnya bertanggung jawab—pengemudi, pabrikan, atau pengembang software?

Implikasi untuk Masa Depan Mobilitas Otonom

Penyelidikan NHTSA terhadap mode Mad Max Tesla bukan hanya tentang satu fitur dalam satu merek kendaraan. Ini adalah ujian penting bagi seluruh industri kendaraan otonom. Hasil penyelidikan ini dapat menentukan bagaimana regulator akan memperlakukan fitur-fitur agresif dalam sistem kemudi otomatis di masa depan.

Industri otomotif sedang mengamati dengan cermat bagaimana kasus ini akan berkembang. Keputusan NHTSA dapat menjadi preseden untuk regulasi sistem otonom lainnya, tidak hanya di Amerika Serikat tetapi juga di pasar global lainnya.

Pengembang teknologi otonom lainnya mungkin perlu mempertimbangkan kembali bagaimana mereka mendesain profil berkendara sistem mereka. Apakah mereka akan mengutamakan kecepatan dan efisiensi, atau keselamatan dan kepatuhan terhadap peraturan?

Ketika teknologi kendaraan otonom terus berkembang, keseimbangan antara inovasi dan keselamatan menjadi semakin penting. Mode Mad Max Tesla mungkin menarik bagi konsumen yang menginginkan pengalaman berkendara yang lebih dinamis, tetapi regulator memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa dinamika tersebut tidak mengorbankan keselamatan publik. Hasil penyelidikan NHTSA ini tidak hanya akan mempengaruhi masa depan FSD Tesla, tetapi juga arah perkembangan seluruh industri kendaraan otonom dalam beberapa tahun mendatang.

SHARE: